Apakah Gigi Dewasa yang Dicabut Bisa Tumbuh Kembali?
Halo sahabat Kingdom’s, pernahkah kalian beranggapan bahwa setelah pencabutan pada gigi tetap atau gigi permanen akan mengalami pertumbuhan gigi yang baru? Secara ilmu kedokteran hal tersebut tidak bisa terjadi kecuali gigi tersebut masih bisa di bilang gigi susu, hal tersebut masih memungkinkan ada benih gigi yang ada setelah gigi susu tercabut ya sahabat Kingdom’s. Gigi dewasa atau gigi permanen yang sudah dicabut tidak bisa tumbuh kembali secara alami. Manusia hanya memiliki dua set gigi seumur hidup yaitu gigi susu (deciduous/primary teeth) dan gigi tetap (permanent teeth). Setelah gigi tetap tumbuh, tidak ada lagi benih gigi atau cadangan di rahang yang dapat menggantikannya jika hilang.
Dua Fase Pertumbuhan Gigi Manusia
Manusia adalah makhluk diphyodont, yang berarti kita hanya mengalami dua fase pertumbuhan gigi selama hidup:
1. Gigi Susu (Gigi Primer): Set pertama yang berjumlah 20 gigi. Gigi ini tanggal dan digantikan oleh gigi permanen, sebuah proses pergantian yang sudah diprogram oleh tubuh.
2. Gigi Tetap (Gigi Permanen): Set kedua yang berjumlah 32 gigi (termasuk gigi bungsu). Gigi-gigi ini adalah yang terakhir dan dirancang untuk bertahan seumur hidup. Ketika gigi susu tanggal, di bawahnya sudah ada benih gigi permanen yang siap tumbuh. Namun, setelah gigi permanen tumbuh sepenuhnya, tidak ada lagi benih gigi ketiga atau mekanisme regenerasi alami yang dapat membentuk gigi baru di lokasi yang sama.
Mengapa Gigi Permanen Tidak Bisa Beregenerasi?
Keterbatasan Sel Regeneratif: Jaringan di sekitar gigi dewasa, terutama sel-sel yang bertanggung jawab untuk pembentukan gigi baru (odontoblast), tidak memiliki kapasitas regeneratif yang cukup untuk memulai kembali seluruh proses pertumbuhan gigi setelah gigi dewasa hilang.
Stok Gigi Sudah Habis: Secara evolusioner, tubuh manusia hanya diprogram untuk memiliki dua set gigi. Setelah set gigi permanen keluar, "stok" gigi di dalam rahang telah habis.
Solusi Jika Kehilangan Gigi Dewasa
Meskipun gigi permanen yang dicabut tidak bisa tumbuh kembali, dunia kedokteran gigi modern menawarkan berbagai solusi efektif untuk menggantikan gigi yang hilang dan mengembalikan fungsi kunyah serta estetika senyum Anda. Solusi penggantian gigi meliputi:
1. Implan Gigi (Dental Implants): Merupakan solusi yang paling menyerupai gigi asli. Prosedur ini melibatkan penanaman "akar" buatan (biasanya dari titanium) ke dalam tulang rahang, yang kemudian dipasangi mahkota gigi buatan.
2. Jembatan Gigi (Dental Bridges): Menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang dengan menghubungkan gigi palsu ke mahkota yang dipasang pada gigi asli di samping ruang kosong.
3. Gigi Tiruan (Gigi Palsu) Lepasan: Pilihan yang lebih terjangkau, berupa gigi palsu yang dapat dilepas dan dipasang kembali.
Berikut adalah kondisi-kondisi utama atau indikasi kapan sebaiknya pencabutan gigi dilakukan:
1. Kerusakan Gigi yang Sangat Parah (Karies dan Sisa Akar)
Gigi Berlubang Parah: Karies (lubang) telah merusak sebagian besar struktur mahkota gigi hingga mencapai saraf (pulpa) dan menyebabkan infeksi parah (nekrosis pulpa atau abses) yang tidak lagi bisa diatasi dengan penambalan atau perawatan saluran akar (endodontik).
Sisa Akar (Root Remnants): Gigi telah patah atau hancur hingga menyisakan akar di bawah gusi, dan sisa akar ini tidak mungkin dipulihkan menjadi gigi yang berfungsi atau digunakan sebagai penyangga.
2. Penyakit Jaringan Pendukung Gigi (Periodontal Disease)
Gigi Goyang Parah: Penyakit gusi kronis (periodontitis) telah merusak tulang rahang dan ligamen periodontal yang menopang gigi. Jika kerusakan tulang sudah sangat luas dan gigi menjadi goyang hebat (mobilitas tinggi) sehingga tidak dapat berfungsi atau menimbulkan nyeri, pencabutan mungkin diperlukan.
3. Gigi Impaksi dan Pertumbuhan Abnormal
Gigi Bungsu Impaksi: Gigi geraham bungsu (wisdom teeth) yang tumbuh miring, tidak keluar sepenuhnya, atau "terjebak" di rahang (impaksi). Pencabutan sering dilakukan jika gigi bungsu ini menyebabkan rasa sakit berulang, infeksi gusi di sekitarnya, merusak gigi sebelahnya, atau berpotensi membentuk kista/tumor.
Gigi Berlebih (Supernumerary Teeth): Adanya gigi tambahan yang menghalangi pertumbuhan gigi permanen normal.
4. Keperluan Perawatan Ortodontik (Kawat Gigi)
5. Gigi yang Terlibat dalam Trauma atau Kelainan Patologis
Gigi Patah Parah: Gigi yang patah karena cedera hingga mencapai akar, dan kerusakan tidak dapat diperbaiki.
Terkait Lesi Patologis: Gigi yang berada di dekat atau terlibat dalam kista atau tumor pada tulang rahang. Pencabutan mungkin menjadi bagian dari perawatan untuk menghilangkan lesi tersebut.
Menjaga kesehatan gigi permanen sangatlah penting karena mereka adalah aset yang tidak tergantikan. Rutin membersihkan gigi dan melakukan pemeriksaan ke dokter gigi setiap enam bulan sekali adalah kunci untuk mempertahankan senyum alami Anda seumur hidup. Jika Anda kehilangan gigi, segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk menentukan opsi penggantian yang terbaik bagi Anda. Keputusan untuk mencabut gigi harus selalu didasarkan pada pemeriksaan menyeluruh oleh dokter gigi, termasuk evaluasi klinis dan rontgen (radiograf). Dokter gigi akan berusaha maksimal untuk mempertahankan gigi Anda sebelum menyarankan pencabutan.