Gigi Susu Berlubang? Di Biarkan Saja Atau Di Tambal?

1. Mencegah Rasa Sakit dan Infeksi: Lubang pada gigi yang tidak dirawat dapat menjadi lebih dalam dan mencapai saraf gigi, menyebabkan rasa sakit yang hebat, pembengkakan pada gusi, bahkan infeksi yang bisa menyebar ke bagian tubuh lain.
2. Menjaga Fungsi Pengunyahan dan Gizi: Gigi yang sakit akan membuat anak malas mengunyah dan memilih-milih makanan. Hal ini dapat berdampak pada asupan nutrisi yang penting untuk pertumbuhannya.
3. Mendukung Kemampuan Bicara: Gigi, terutama gigi depan, berperan penting dalam pengucapan huruf dan kata yang jelas. Kerusakan atau kehilangan gigi susu prematur dapat mengganggu perkembangan bicara anak.
4. Menjadi Penjaga Ruang untuk Gigi Permanen: Gigi susu berfungsi sebagai penunjuk jalan bagi gigi permanen yang akan tumbuh. Jika gigi susu dicabut terlalu dini karena kerusakan parah, gigi di sebelahnya dapat bergeser dan menutup ruang yang seharusnya diisi oleh gigi permanen. Kondisi ini dapat menyebabkan gigi permanen tumbuh berjejal atau tidak pada posisinya (gigi gingsul).
5. Menjaga Kepercayaan Diri Anak: Gigi yang berlubang dan hitam dapat memengaruhi penampilan dan membuat anak merasa malu untuk tersenyum atau berbicara.

• Melakukan pemeriksaan: Mengevaluasi kondisi gigi yang berlubang.
• Membersihkan area gigi: Menghilangkan jaringan gigi yang rusak dan bakteri.
• Mengaplikasikan bahan tambal: Mengisi lubang dengan bahan tambal yang aman untuk anak-anak.

• Bercak Putih Kapur: Tanda paling awal demineralisasi email gigi.
• Bercak Cokelat atau Kehitaman: Menandakan karies sudah terbentuk.
• Terlihat Lubang: Lubang yang tampak jelas pada permukaan gigi.
• Anak Mengeluh Ngilu: Terutama saat makan atau minum yang manis, dingin, atau panas. · Makanan Sering Tersangkut: Anak mengeluh ada makanan yang sering menyangkut di salah satu giginya.
• Bau Mulut: Lubang gigi menjadi tempat bakteri berkembang biak yang bisa menyebabkan bau mulut.